History of Hypnosis
BBC Education Series 2015
BBC Education Series 2015
Bangsa Yunani juga memahaminya, begitu pula bangsa Maya di Amerika Selatan. Hipnosis juga digunakan oleh bangsa fakir Hindu, guru agama Cina, pendeta Persia, pendeta Celtic dan ahli sihir Afrika. Mungkin saat zaman prasejarah, hipnosis diwariskan melalui berbagai macam ritual dan diperlakukan sebagai sesuatu yang penuh rahasia.
Banyak orang percaya bahwa hipnosis secara spontan ditemukan di tiap peradaban dunia ketika sejarahnya terungkap, dan bahwa hipnosis dikenal semua kelompok masyarakat di mana pun. Tetapi mengapa hipnosis sampai sekarang masih merupakan misteri?
Mungkin karena ahli hipnosis pada jaman itu segera menjadi ahli sihir dan cenayang atau lainnya dan menutupi teknik ini dengan ilmu kebatinan dan agama. Atau juga karena kurangnya pengetahuan, maka manusia menjadi takut, mengolok-olok atau bahkan menyangkal hipnotisme, yang sesungguhnya tidak atau kurang kita pahami.
Tetapi seperti kita ketahui, setiap ilmu pengetahuan di dunia harus melalui jalan keras yang sama, yaitu dari ketidakyakinan, melintasi ketakutan, supaya akhirnya bisa diterima oleh masyarakat. Contohnya, lihat bagaimana orang-orang menertawakan Wright bersaudara. Kini semua orang memanfaatkan penemuan mereka dan terbang merupakan bagian dari kehidupan kita. Listrik pun ketika baru ditemukan dianggap sebagai kekuatan iblis.
Pada abad ke-18, Frans Anton Mesmer dari kelompok semi-ilmiah mungkin merupakan nama yang paling terkenal sepanjang sejarah hipnosis. Mesmer adalah seorang dokter yang dilahirkan di Iznang, Jerman, pada tanggal 23 Mei 1734.
Franz Anton Mesmer |
Setelah melihat peragaan penyembuhan magnetis oleh Romo Maximillian Hell pada tahun 1774, Mesmer mulai berexperimen dengan menggunakan magnet.
Romo Gassner (1727-1779), seorang imam Katolik, bekerja dengan Mesmer untuk sementara waktu, dan aktif di bidang hipnosis, diperkirakan oleh warga jemaatnya memiliki seni sugesti sebagai sarana menyembuhkan melalui kepercayaan. Warga jemaatnya merasa yakin bahwa Tuhan telah memberkati Romo Gessner dengan kekuatan surga. Banyak warga gerejanya beroleh kesembuhan.
Pada abad ke-19, Abbe Jose Castodi de Faria, salah satu pelaku eksperimen ilmiah pertama dalam bidang hipnosis melakukannya di Paris sekitar tahun 1815. Dia menemukan bahwa sikap psikologis benar-benar berkaitan dengan kondisi hipnosis, dan ia mengajarkan bahwa trans tidak bisa ditimbulkan jika seseorang tidak menginginkannya.
John Elliotson, lahir pada tahun 1791 adalah profesor di Universitas Hospital di London, Inggris. Elliotson menggunakan dan memajukan “magnetisme” dan banyak dokter muda menunjukkan minat besar pada hasil kerjanya. Dia menggunakan tehnik hipnosis untuk melakukan bedah besar. Akan tetapi komunitas medis menentangnya.
James Braid (1795-1860), seorang dokter bedah terkemuka dari Skotlandia, terkenal karena menciptakan kata “hipnosis” dari bahasa Yunani hypnos, yang berarti tidur. Hasil kerjanya sangat memajukan hipnosis, karena ia merupakan orang pertama yang diakui, berkat experimentasi ilmiah terhadap “pertanyaan-pertanyaan” mengenai mesmerisme.
James Braid |
Ia mengembangkan teknik induksi dengan menggunakan cahaya terang, dan menemukan cara meningkatkan trans dengan menekankan sugesti lisan. Ia yakin bahwa trans tergantung pada kemampuan subyek dalam menerima sugesti, yang bisa dipengaruhi oleh sugesti lisan dari penghipnotis. Cara ini disebut metode sugesti.
Berkat hal-hal ini, Braid disebut sebagai “Bapak Hipnosis.” Penghargaan bersejarah ini juga diberikan kepada Mesmer dan Liebault.
Kelemahan Braid adalah asumsinya bahwa subyek berada dalam kekuasaan penghipnotis, sehingga meskipun berhasil, Braid masih melewati jalan yang sama dan keliru yang dilewati oleh perintis hipnosis sebelumnya.
Sumbangan nyata Braid kepada dunia hipnosis adalah bahwa ia merupakan orang pertama yang menetapkan bahwa tidur hipnosis bisa dipicu oleh perantara fisik, dan selain itu, kondisi psikologis, keyakinan dan harapan diperlukan supaya induksi berhasil.
Pada tahun 1842 Braid mencoba mengubah sebutan hipnosis, karena ia menyadari bahwa kondisi ini juga ada dalam keadaan yang tidak mencakup tidur. Akan tetapi kata “hipnosis” sudah bersifat permanen.
James Esdaile |
James Esdaile (1808-1859) juga dari Skotlandia melakukan experimen dan mendapatkan pengakuan permanen dalam sejarah hipnosis. Dia melakukan ribuan operasi kecil dan ratusan operasi besar dengan menggunakan teknik ini dan berhasil mengurangi tingkat kematian dari 50% menjadi kurang dari 8% di India. Ia ditugaskan di Rumah Sakit di Calcutta untuk tetap menggunakan operasi “mesmeristic.”
Dave Elman menghormati Esdaile dengan cara menyebut keadaan hipnosis yang teramat dalam dengan Kkeadaan Esdaile” (The Esdaile State).
Ambroise August Liebault, tinggal di Nancy, Prancis, membuka praktik di sana dan mengobati pasiennya dengan obat, maupun hipnosis. Dia adalah orang pertama yang menegaskan bahwa hipnosis adalah murni masalah sugesti. Dia tidak memiliki kekuatan super natural.
Hippolye Bernheim, seorang profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Nancy, menulis artikel yang mencela Liebault. Tetapi ketika ia mengunjungi klinik Liebault, keyakinannya berbalik, karena metode Liebault membawa hasil.
Kemudian Bernheim menerapkan metode Liebault di kliniknya sendiri dan mencapai keberhasilan yang sejajar atau lebih besar. Bernheim kemudian bergabung dengan Liebault dan mendirikan pusat penyembuhan melalui hipnosis yang paling tenar dalam sejarah. Ia mengklaim berhasil menangani 85 persen kasusnya.
Liebault dan Bernheim disebut pendiri Sekolah Nancy, yaitu sekolah yang mengenai aktualitas dan pemikiran . Mereka mengatakan hipnosis murni merupakan hal subyektif. Mereka mengatakan dengan tepat, bahwa dorongan psikologislah yang menyebabkan hipnosis, bukan dorongan fisik.
James Martin Charcot mengadakan penelitian di kliniknya di Salpetriere. Ia adalah orang pertama yang mengenali dan melabeli berbagai tingkatan kedalaman hipnosis dan menamakan tahap-tahap tesebut sebagai Letargi – Katalepsi – Somnabulisme.
Pada tahun 1880 Dr. Joseph Breuer menemukan bahwa ketika gejala penyakit psikosomatis ditemukan dan dijelaskan kepada pasien, maka gejala penyakit akan lenyap. Hal ini merupakan basis dari hipnoanalisis maupun psikoanalisis.
Sumbangan lain yang diiberikan Breuer dalam bidang hipnoanalisis adalah penemuan asosiasi bebas (free association). Penggunaan asosiasi bebas segera membawa kepada penemuan psikoanalisis oleh Sigmund Freud. Tetapi Freud kurang berhasil melakukan trans hipnosis, karena itu Freud meninggalkan hipnosis. Masyarakat umum mulai mengikuti Freud dan melupakan hipnosis.
Pada abad ke-20 hipnosis mulai dilupakan, hanya orang-orang yang berminatlah mencegah hipnosis benar-benar dilupakan. Orang-orang ini antara lain adalah Pierre Janet di Prancis, J. Milne Bramwell di Inggris dan Boris Sidis di Amerika Serikat. Emile Coue juga memberikan sumbangan yang awet, terutama teori mengenai hipnosis terjaga dan autosugesti (waking hypnosis dan autosuggestion), sebagian orang menyebutnya Bapak Hipnosis-Diri.
Setelah Perang Dunia I, ada banyak kasus penyakit saraf akibat perang dan trauma lain dan kurangnya psikoterapis. Kebutuhan terhadap dokter berkwalitas dan terapi yang cepat sangat besar. Dalam keputusasaan ini profesi di bidang medis kembali ke hipnosis. Juga hipnosis panggung sebagai bahan hiburan menarik perhatian masyarakat. Charles Tebbets juga ikut andil dalam hipnosis panggung selama awal abad ke-20.
Selama Perang Dunia II, hipnosis dibutuhkan kembali dalam berbagai pengobatan. Penyembuhan sebagian besar kasus benar-benar bisa dicapai yang sangat mengejutkan para dokter. Setelah perang, para dokter muda yang tidak takut menerapkan teknik baru, mulai menerapkan hipnosis dalam kedokteran gigi, obstetri, dermatologi dan bidang lain. Penggunaan hipnosis dalam bidang medis mengalami kemajuan pesat.
Dave Elman |
Dave Elman membantu kemajuan dalam komunitas medis pada pertengahan abad ini dengan cara mengajarkan hipnosis di banyak profesi medis; dan Dewan Kesehatan Mental di American Medical Association akhirnya menerima penggunaan hipnosis pada 1958.
Kemungkinan penyumbang yang paling penting bagi penerimaan ilmu pengetahuan dan seni hipnoterapi pada abad ke-20 adalah psikiater yang disebut sebagian orang sebagai Bapak Hipnoterapi Konseling, yang juga layak mendapat gelar Kakek Hipnoterapi, adalah Dr. Milton Erickson.
Milton Erickson |
Sebelum ASCH dibentuk, pada awal tahun 1940-an di Washington sudah didirikan sebuah persatuan hipnosis lainnya yang menamakan diri mereka Washington Hypnosis Association.
Selain dari itu pada tahun 1951 didirikan National Guild of Hypnotists (NGH) dan semakin banyak komunitas ilmiah yang bergabung dengan persatuan hipnosis ini.
Sebagai terobosan terbesar dalam sejarah hipnoterapi muncul pada tahun 1987 di negara bagian Washington, ketika undang-undang negara bagian mengenai pengakuan profesi hipnoterapi disetujui secara sah.
Hal ini terjadi berkat gabungan upaya Charles Tebbletts, Fred Gilmore (Direktur asosiasi hipnosis negara bagian, yaitu Washington Hypnosis Association, pada waktu itu) dan senator negara bagian pada waktu itu, Bill Kiskaddon, MSW, yang merupakan hipnoterapis berijazah serta merupakan konselor keluarga dan perkawinan berkredensial.
Ribuan hipnoterapis terlibat dalam penerapan hipnosis non-medis, serta beberapa penerapan medis menurut rujukan dan/atau pengawasan. Selain itu semakin banyak orang yang memiliki latar belakang kedokteran dan gelar lain yang lebih tinggi kini mendukung berbagai macam organisasi hipnosis profesional, dan mereka semua bekerja untuk memajukan hipnoterapi dengan cara yang akhirnya membawanya keluar dari zaman kegelapan.
Demikianlah sekilas sejarah hipnosis dan hipnoterapi yang menghebohkan masyarakat kita dan seringkali menjadi kambing hitam berbagai kejahatan.
Sekarang kita akan melihat apakah hipnosis dan hipnoterapi itu.
Hipnosis (bukan hipnotis) dan hipnoterapi adalah dua hal yang berbeda. Seperti telah kita baca tadi, hipnosis sudah ada sejak manusia bisa berbicara dan terkait dengan kondisi trance atau trans. Hipnoterapi adalah sebuah terapi di mana digunakan kondisi hipnosis, atau kondisi trans ini untuk melakukan terapi guna mencapai tujuan kita, atau untuk mengubah cara berpikir kita menjadi positif dalam memecahkan sebuah masalah.
Jadi ketika hipnosis adalah sesuatu yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, hipnoterapi adalah sebuah metode terapi yang belum terlalu lama digunakan. Hipnoterapi adalah sebuah metode terapi yang dilakukan ketika pasien berada dalam kondisi terhipnosis.
Hipnosis yang dipakai dalam hipnoterapi adalah sebuah proses ilmiah, sebuah teknik yang aman, sangat baik, powerful, dan dapat membantu kita untuk mengubah semua hal-hal negatif yang ada pada diri kita, atau untuk menyelesaikan masalah-masalah terkait emosi. Teknik ini dapat digunakan untuk meringankan berbagai kondisi medis. Hipnoterapi harus disetujui terlebih dahulu oleh klien, karena jika tidak, maka terapis tidak akan sanggup membawa klien ke dalam kondisi hipnosis atau trans ini.
Masuk ke dalam kondisi hipnosis atau trans adalah serupa dengan mulai tertidur atau sedang bermimpi di siang hari. Ketika dikatakan seseorang masuk ke dalam kondisi hipnosis, maka kondisi ini sama seperti keadaan kita setiap hari: Pada saat berada dalam kondisi terhipnosis, seseorang tetap sadar akan apa yang didengar, dipikirkan dan diperbuatnya. Bahkan apabila terdengar suara alarm kebakaran, yang kita ketahui bahwa kita harus segera keluar dari ruangan di mana kita berada, maka kita akan segera sadar dan meninggalkan kondisi hipnosis tadi untuk dapat berlari menyelamatkan diri dari kebakaran.
Untuk menjelaskan kondisi hipnosis atau trans ini, maka kita harus mengetahui terlebih dulu cara kerja atau aktivitas otak manusia secara garis besar. Dalam aktivitas otak manusia ada 4 jenis gelombang otak, yang dapat diukur dengan alat EEG, sebagai berikut:
- Beta: Gelombang otak dengan frekwensi 14-40 cps ini terjadi ketika manusia sedang bekerja atau beraktivitas. Umumnya terkait dengan aktivitas berpikir otak kiri – pikiran sadar. Non sugestif.
- Alpha: Gelombang otak dengan frekwensi 8-13 cps ini muncul ketika manusia berada dalam kondisi santai, relaks, melamun. Umumnya terkait dengan otak kanan – pikiran bawah sadar. Sugestif.
- Theta: Gelombang otak dengan frekwensi 4-7 cps ini muncul ketika manusia berada dalam kondisi sangat santai, bermimpi. Umumnya terkait dengan otak kanan – pikiran bawah sadar, lebih dalam. Sangat sugestif.
- Delta: Gelombang otak dengan frekwensi 0.5-3.5 cps ini muncul ketika manusia sedang tidak berpikir, atau tidur.
Pada daerah frekwensi inilah seorang terapis akan bekerja melakukan terapi hipnosis pada kliennya.
Seorang hipnoterapis dapat menyembuhkan gangguan fobia yang sudah bertahun-tahun mengganggu dalam sekali terapi yang kurang lebih berdurasi 30-45 menit saja.
Seorang hipnoterapis juga dapat mengajarkan bagaimana melakukan self-hypnosis untuk mencapai berbagai macam tujuan pribadi. Sama seperti terapi-terapi lainnya untuk sanggup melakukan sebuah terapi hipnosis, tentu saja kita harus datang pada seseorang yang memahami teknik ini dengan benar dan memunyai ijin resmi atau sertifikasi resmi untuk melakukan tindakan ini.
Hipnosis panggung yang sering kita tonton di berbagai media, bukanlah hipnoterapi, melainkan hanya sebuah hiburan yang menggunakan teknik hipnosis. Banyak orang yang melakukan hipnosis panggung ini berada dalam kondisi biasa-biasa saja usai pertunjukan tersebut, tetapi ada juga beberapa orang yang mengalami gangguan emosi. Belum diketahui dengan pasti, apa penyebabnya.
Kondisi hipnosis atau trans ini juga kita alami beberapa kali setiap hari, misalnya ketika kita sedang santai, relaks. Atau juga ketika kita dengan penuh perhatian
- Membaca sebuah buku
- Mengendarai kendaraan
- Melamun
- Menonton film di bioskop
- dll
Kondisi hipnosis dapat dibagi dalam beberapa jenis, sebagai berikut:
- Trans ringan: mata tertutup, otot-otot wajah yang relaks, bernapas tenang.
- Trans medium: kepala dan badan relaks, bereaksi lambat, kesadaran akan keadaan di sekeliling kita berkurang.
- Trans dalam: ketika trans medium diperdalam lagi, pernafasan menjadi lebih tenang.
Karena itu anak-anak ini sangat cepat ‘menangkap dan meniru’ apa yang mereka dengar, walaupun mereka tidak berkonsentrasi pada hal tersebut.
Sebelum melakukan tindakan hipnosis terhadap siapa pun, seorang penghipnosis wajib melakukan uji sugestibilitas (suggestibility test), sehingga penghipnotis mengetahui kemampuan pasien dalam merespons sugesti dan juga membantu pasien untuk menyadari bahwa dirinya bisa dihipnosis. Hal ini akan mengubah ketakutan pasien terhadap proses hipnosis dan membuat klien merasa nyaman dan lebih percaya diri.
No comments:
Post a Comment